Lebak, - Permasalahan kabel semrawut milik beberapa perusahaan ISP di Lebak Selatan (Baksel) yang menumpang di jaringan tiang PLN, Penertibannya merupakan kewenangan anak perusahaan PLN yaitu Icon Plus.
Hal ini dikatakan Manager ULP PLN Malingping Indra, yang menuturkan bahwa kewenangan penertiban kabel fiber optik di jaringan tiang PLN bukan dari pihaknya.
"Untuk penertiban atau pemutusan kabel ISP yang menumpang di tiang PLN, itu kewenangan Icon Plus pak. Karena itu urusan telematika , kita hanya urusan kabel listriknya, " ujarnya, Jumat 2 Februari 2024.
Pihak Icon Plus yang mempunyai produk IconNet, Yudi, ketika ditemui menjelaskan bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti permasalahan penertiban kabel ISP di Baksel.
"Kita ada Prosedur dan SOP, ga bisa sembarangan atau semena-mena main putus saja. Kita sudah kirimkan SP3 (Surat Peringatan-red) ke pihak Awi net dan SP2 ke pihak Sibernet. Nanti kita tunggu respon mereka, karena seharusnya mereka yang pasang, mereka yang menurunkan, " jelas Yudi.
Menyikapi hal tersebut, Aktivis Baksel, Hasan, mendukung pihak Icon Plus segera lakukan penertiban. Karena dari informasi yang diterima, ada beberapa media yang memberitakan bahwa pihak Icon Plus sedang melaksanakan penertiban secara bertahap.
"Kami membaca di beberapa media bahwa pihak Icon Plus sedang laksanakan penertiban, ternyata infonya baru sekedar memberi surat peringatan pada pihak perusahaan ISP yang nakal, kita dukung Icon Plus segera lakukan pemutusan, " ungkapnya.
Selain itu, Hasan juga menegaskan agar pihak perusahaan ISP segera merespon Surat Peringatan dari Icon Plus.
"Sebagai suatu perusahaan, harusnya Pihak Awinet maupun Sibernet merespon surat peringatan tersebut. Jadi ada kejelasan atau ketegasan, apakah pihaknya akan menertibkan sendiri atau membiarkan saja dengan alasan tertentu, namun tentunya dengan konsekuensi akan diputus oleh Icon Plus, " tegasnya.
Selain Awinet dan Sibernet, diketahui ada juga ISP Lintas Jaringan Nusantara (LJN) dan beberapa perusahaan lainnya. Namun sampai berita ini dimuat, jawaban dari pihak manajemen perusahaan ISP bersangkutan belum resmi dikeluarkan.***
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|